Tempias hujan kolong langit luruh basahi ibu pertiwi
Percikkan lagi nyawa kehidupan,
Terbitkan lagi kuntum senyum kuncup merekah,
Bantai kegersangan alam manusia...
Sementara berpasang mata taruna bangsa...
Turut larut dalam seremoni alam
Melalui berpuluh kaca bening jauh menatap horizon
Larut dalam angan arungi nun jauh di sana samudra mimpi
Sejenak lupakan problematika hidup,
Yang terkadang membebani...Penuh ego dan ambisi
Perselisihan, adu urat sana-sini dan tangis menyayat penderitaan
Dalam alam manusia berselimut nafsu...
Seringkali terlupa kenikmatan yang tuhan berikan
Sungguh betapa nikmat hidup dari-Nya adalah keajaiban
Sungguh betapa disetiap tarikan nafas ini adalah mukjizat-Nya
Dalam diam aku tercenung...Betapa banyak nikmat dari-Nya yang tersiakan
Mata untuk kami melihat... melihat yang indah-indah bukan yang jorok apalagi pornografi
Hidung untuk kami mencium...mencium nikmat-Nya bukan mencium kotornya alam manusia
Mulut untuk kami berbicara...berbicara yang baik bukan berkata kotor apalagi bergunjing
Telinga untuk kami mendengar...mendengar yang berfaedah bukan gosip kacangan
Otak untuk kami berfikir...berfikir untuk menjadi pintar yang bermanfaat bagi pembangunan bukan penghancuran
Dan tubuh untuk kami berbuat...berbuat baik, menolong sesama hiup, dan mempersiapkan diri membangun masyarakat,
Bukan malah membunuh, menyiksa dan mengadili semena-mena...
Terbitkan lagi kuntum senyum kuncup merekah,
Bantai kegersangan alam manusia...
Sementara berpasang mata taruna bangsa...
Turut larut dalam seremoni alam
Melalui berpuluh kaca bening jauh menatap horizon
Larut dalam angan arungi nun jauh di sana samudra mimpi
Sejenak lupakan problematika hidup,
Yang terkadang membebani...Penuh ego dan ambisi
Perselisihan, adu urat sana-sini dan tangis menyayat penderitaan
Dalam alam manusia berselimut nafsu...
Seringkali terlupa kenikmatan yang tuhan berikan
Sungguh betapa nikmat hidup dari-Nya adalah keajaiban
Sungguh betapa disetiap tarikan nafas ini adalah mukjizat-Nya
Dalam diam aku tercenung...Betapa banyak nikmat dari-Nya yang tersiakan
Mata untuk kami melihat... melihat yang indah-indah bukan yang jorok apalagi pornografi
Hidung untuk kami mencium...mencium nikmat-Nya bukan mencium kotornya alam manusia
Mulut untuk kami berbicara...berbicara yang baik bukan berkata kotor apalagi bergunjing
Telinga untuk kami mendengar...mendengar yang berfaedah bukan gosip kacangan
Otak untuk kami berfikir...berfikir untuk menjadi pintar yang bermanfaat bagi pembangunan bukan penghancuran
Dan tubuh untuk kami berbuat...berbuat baik, menolong sesama hiup, dan mempersiapkan diri membangun masyarakat,
Bukan malah membunuh, menyiksa dan mengadili semena-mena...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar