Jumat, 19 Juni 2015

Bakar


Teriakan itu terus bergema dalam kepalanya. Berat. Pusing. Panas.  Aku tidak sanggup lagi. Batinnya. Ia terus menjambaki rambutnya. Putus asa itu datang secara perlahan tapi pasti. Hingga tiba di satu titik akal sehatnya tidak dapat berfungsi lagi.
Sudah! Bakar saja aku.

Ia berteriak, kali ini dengan nada memohon. Orang di depannya tersenyum. Memantik api yang sedari tadi ia gantungkan dekat di wajah sang korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar