RESENSI: FILM
PK (2014)
Siapakah Tuhan itu?
Pernahkah walau hanya sekejap selama hidupmu ini
engkau mempertanyakan hadir-Nya? Dan kenapa pula manusia beragama? Hari ini,
kita dibesarkan dalam keluarga beragama. Sejak lahir nilai-nilai agama itu
telah ditanamkan. Beribadah kita lakukan begitu kita sudah dapat melakukannya.
Sholat
Puasa
Berdo’a
Kebaktian gereja
Samadhi
Begitu alamiahnya berjalan. Sampai beberapa dari kita
kadang terlupa, untuk siapa dan untuk apa kita beribadah. Film ini sedikit
banyak memberi pencerahan tentang hakikat keberadaan Tuhan dan bagaimana agama
yang katanya jalan menuju perdamaian itu dipenuhi oleh intrik dan perseteruan,
baik bagi umat agamanya sendiri, maupun umat agama yang lain. Seperti halnya
konflik pembakaran masjid ketika umat muslim sedang melaksanakan sholat idul
fitri di papua yang baru-baru ini terjadi yang konon merupakan ulah umat
kristiani.
Seiring berjalannya film ini, Anda akan temukan
jawaban yang mungkin selama ini anda cari.
Sinopsis
Cerita ini
bermula ketika seorang alien yang seiring berjalannya cerita mempunyai nama
bumi PK (Pheekay: Mabuk.red) datang ke bumi. Ia datang ke bumi mewakili kaum
planetnya untuk meneliti kehidupan di bumi. Naas, tak lama setelah PK tiba di
bumi, tepatnya di kota Mandawa India, kalung communicatornya
dicuri. Tanpa kalung itu, ia tak bisa memanggil pesawat jemputan untuk
membawanya pulang ke planet asalnya. Maka dimulailah perjalanan PK mencari
kalungnya.
Berkat seorang teman yang ia kenal selama
mencari kalungnya di bumi, ia tahu bahwa kalung itu telah dijual ke New Delhi.
Sesampainya di New Delhi, PK menanyai semua orang yang ia tahu. Namun jawaban
yang ia terima selalu sama.
“Barangnya
dicuri di Mandawa, dan kau mencarinya di Delhi? Ada dua juta penduduk di sini.
Polisi itu manusia bukan tuhan.”
“Hanya
Tuhan yang bisa menolongmu.”
“Yakinlah
pada Tuhan. Dialah yang bisa menolongmu.”
“Hanya
Tuhan yang tahu. Bagaimana kami bisa?”
“Hanya
Tuhan yang tahu, pergilah!”
“Percayalah
pada Tuhan Nak”
Siapa
sih Tuhan? Kenapa semua orang menyebut-nyebut hanya Tuhan yang tahu dimana
kalungku? Pikir PK.
Maka dari sinilah
perjalanannya mencari Tuhan (Bhagwaan. India.Red) dimulai.
Ia sama sekali
tidak tahu tentang Tuhan dan cara menemui Tuhan. Maka ia mulai bertanya pada
semua orang. Di sini kebingungan mulai melanda PK yang tidak punya agama dan
bingung bagaimana caranya memutuskan agamanya apa? Maka semua rumah Tuhan ia
singgahi satu persatu.
Mulai dari kuil,
masjid,
hingga gereja
berikut
ibadahnya ia ikuti.
Takdir kemudian
membawanya bertemu dengan Jagat Janani (Jaggu) wanita yang baru saja pulang
dari Belgia setelah mengalami patah hati. Meneruskan perjalanannya mencari
Tuhan, bersama Jaggu yang seorang wartawan, kini PK menyeret lebih banyak orang
terlibat dalam pertanyaan besarnya akan Tuhan. Dan tiba-tiba seluruh dunia
terlibat …
Saya Setelah Menonton…
Film berdurasi
2,5 jam ini worth it banget untuk
ditonton. Trust me you will love this
film so much!
Hal yang
menarik dari film ini, kontradiksi umat beragama disuguhkan dengan kritis
melalui cara yang lucu dan tidak menyinggung maupun provokatif. Pemilihan peran
PK sebagai tokoh utama sekaligus sudut pandang cerita juga amat jenius.
Melalui
kacamata PK kita dibawa keluar dari kotak-kotak agama kita masing-masing.
Mengajak kita mempertanyakan hal yang sebelumnya kita lakukan saja tanpa
berpikir dan sekadar rutinitas belaka. Mengosongkan kepala kita dan mulai
memposisikan diri seperti PK yang tidak tahu apa-apa. Tanpa dibatasi judgment agama masing-masing, kita
diajak melihat agama dan tuhan dengan lebih universal dan kritis.
Berikut ini
adalah salah satu dialog favorit saya, ketika PK putus asa mencari siapa Tuhan.
Aku
sangat bingung Tuhan, aku pasti melakukan kesalahan yang membuat-Mu tak
mendengarku. Kumohon katakan. Tunjukkan aku jalannya. Kumohon….
Aku
sudah meminta dan memohon pada-Mu.
Aku
sudah bersujud.
Aku
sudah ke kuil.
Aku
sudah bicara melalui pengeras suara.
Aku
sudah membaca kitab Ghita. Al Qur’an. Dan Bible.
Pemuka
agama-Mu yang beragam mengatakan hal yang berbeda satu sama lain.
Ada
yang bilang beribadah di hari Minggu, ada yang bilang di hari Selasa.
Ada
yang bilang sebelum matahari terbit, ada yang bilang setelahnya.
Ada
yang memuja sapi, ada yang mengurbankannya.
Ada
yang ke kuil tanpa sepatu, ada yang ke gereja pakai sepatu.
Manakah
yang salah dan yang benar? Aku tak mengerti.
Datanglah
Tuhan.
Overall,
film ini mengajarkan kepada kita setiap umat beragama untuk menjadi lebih open minded, mempelajari lagi seperti
apa agama kita sebenarnya dan sikap tidak gampang saling menyalahkan alias
toleransi.
Plus Minus Keluarga Linus
Berhubung
topiknya agak sensitif juga –agama.red- jadi tetep harus pinter
nge-filter. Ps: Saya juga enggak tahu
sih kenapa topik agama amat sangat sensitif –gampang memicu reaksi.red- yang
ujug-ujungnya perseteruan, konflik, bacok-bacokan, bunuh-bunuhan *ekstrim garis
kolot*.
Karena setting
filmnya di India, latar Hindhunya memang jadi lebih kuat dibanding agama yang
lain. Nilai-nilai Islam *berhubung saya muslim* di sini kurang digali dalam dan
tidak begitu mencerminkan Islam yang saya kenal *sekali lagi, saya kenal*.
Misalnya dalam
kolase hubungan asmara antara Jagat Janani (Jaggu) dan Sarfaaraz Yusuf ya ampun
aktornya cakep banget booooo. Di kisahkan Jaggu beragama Hindhu dan Sarfaaraz
berasal dari keluarga muslim Pakistan.
Wala takrabul
zina! *tereak pake toa tetangga*
Mbak Mas
aurotnya dikondisikan
Di scene ini sebenernya cuma adegan
nyanyi-nyanyi gitu. Tapi mereka berdua entah kenapa udah ada di balkon
apartemen gitu. Mana si Jaggu cuma pake atasan dan celana dalem celana super
pendek dan Sarfaaraz cuma pakai celana jeans. Sisanya topless. Ya ampun ini mah
nikmat dunia zina mata buat para cewek. Bukan aurat sih tapi, orang aurat cowok
dalam islam dari pusar sampai lutut doang. Tapi yaaa badannya itu lho hot
banget agak terlalu terbuka menurut adat ketimuran bikin berimajinasi
yang nggak-nggak aja.
Perlu
ditekankan, yang tidak sesuai orangnya bukan agamanya #notedgariskeras
Kisah yang
inspiratif ini diperkuat dengan alur cerita yang anti mainstream diselingi
humor segar yang bikin ngakak tapi ada juga adegan sedih yang bikin mewek bikin
film ini kelihatan banget khas India. Belum lagi adegan musikal –nyanyi sambil
nari ala film india- bikin saya sukses jejingkrakan ikut goyang.
Salah satu
faktor kunci film ini ada di paragraf prolognya juga menurut saya. Adegan
prolognya dimana PK datang ke bumi agak panjang dan membosankan menurut saya.
Tapi paragraf pengantarnya so anti mainstream dan menarik jadi saya bertahan
tetap nonton.
“Kau tahu berapa banyak bintang di langit? Pernahkah kau mencoba menghitungnya?
Jika kau menghitungnya, ada sekitar 6.000 milyar setidaknya. Itupun hanya di galaksi kita.
Dan ada berapa banyak galaksi? Ilmuwan mengatakan ada sekitar 2 milyar galaksi atau lebih. Karena itu, bagaimana jika seandainya dalam planet-planet itu ada yang berpenghuni. Sama seperti kita.Dan sama seperti kita ke bulan dan mars, mereka juga mencari kita dan datang kemari.-Paragraf pengantar prolog kedatangan PK-
Performance
Dibintangi oleh
Aamir Khan aka PK/Pheekay
As known as a multitalented actor,
script writer, producer and sutradara.
Nggak asing
lagi lah sama aktor yang satu ini. Doski sudah banyak main di banyak film yang
hampir kesemuanya best movie. Pokoknya daftar film dan penghargaan Bang Aamir
ini banyak banget lah. Bakal nggak selesai sehari semalem kalau dijabarin.
Pokoknya dia juga main di Taare Zamen Paar dan 3 Idiots (buat lu lu yang ngaku
suka nonton film, sumpah lu cupu banget dan nggak pantes memanggakan diri kalau
belum nonton 3 Idiots. Ini film mega hits best movie nya India yang dijuluki Film
Paling Bagus Sepanjang Masa)
Anushka Sharma aka
Jagat Janani/Jaggu
Just one word: Beautiful.
Awalnya
waktu ngelihat filmnya, saya sempat mengira ini aktris peranakan blasteran
India-Eropa gara-gara di film rambutnya di potong pendek. Pixie cut dan dicat
brunnette. Kesannya jadi agak-agak european. Tapi setelah dilihat lagi doski
tulen India kok.
And
the Last but not least
Sebelumnya
maaf karena saya males tidak sanggup mencari semua nama pemainnya. Mungkin lain
waktu. Saya hanya akan berhenti di tokoh ketiga ini. Dia adalah…
Sushant Singh Rajput aka Sarfaaraz Yusuf
Wkwk *ceritanya udah pilih kasih dari
awal*
Ini
salah satu aktor favorit saya yang banting setir dari Engineering ke dunia seri
peran.
Udah
ganteng pake banget, jago akting suaranya bagus pula.Cinta dah!
Mas, gantengnya tolong dikondisikan. *Fangirl
syndrome kumat*
Multi
talented actor yang satu ini juga banjir tawaran film, series, model, dkk.
Sering
juga dapet penghargaan. Pokoknya apapun itu yang berhubungan dengan ‘best’ dan
‘favorite’ di hampir setiap kategori dia menang, minimal yang mana ini jarang
banget karena lebih sering menang dinominasiin.
Salah satu aktor dengan body postur paling bagus juga #nggakpenting #fangirlaja