Senin, 30 Desember 2013

#SUMO1: Desember Selalu Mengingatkan Aku Padamu dan Jarak Antara Kita

"And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you.
Wishing I'd realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I go back to December all the time."


Taylor Swift-Back to December

Bukankah penyesalan selalu datang belakangan?
Seperti halnya aku yang menyesal atas kepergianmu...

Add caption


"Apa keinginanmu?"
Hari itu tepat 31 Desember menjelang tahun 2012. Kita berdiri tengadah menatap langit di balkon flat 3 lantai di tengah kota. Merekam langit terakhir 2011 di dalam ingatan masing-masing. Langit yang gelap di selingi taburan bintang sesaat sebelum count down tahun baru di mulai dan langit di penuhi berjuta kembang api.

Percakapan terakhirku denganmu di tahun itu dan tahun-tahun setelahnya.
Aku masih ingat setiap detil percakapan kita malam itu.Gerak-gerikmu. Hoodie kuning cerah kesukaanmu. Sneaker putih susu dan headset abu-abu yang kau biarkan bisu menempel di telingamu.
Aku masih ingat senyum lebar dan matamu yang bersinar laksana kejora.
Tahun ini seperti Desember tahun lalu, lagu Back to December (Taylor Swift) selalu kuputar berulangkali tanpa jenuh kapan dan dimanapun. Menjadi soundtrack di bulan Desember.
Mengingatkan aku padamu, pada hujan dan jarak di antara kita.

"These days I haven't been sleeping,
Staying up, playing back myself leavin"



Aku masih merindukanmu.
Tapi kau tak mungkin kembali lagi. Jarak itu jauh membentang di antara kita.

And when I miss U
I go back to December all the time.
All the time.

Mengenang Desember dua tahun lalu bersamamu,
Langit Putera R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar