Kau pandang aku dari balik bingkai
Lurus dan apa adanya
Matamu intens menatapku dan tak berpaling
Ada kegarangan dan kebuasan
Sedikit kemarahan yang disertai niat baik ada dalam matamu
Seiring kata-kata terangkai dari bibirmu
Pedas, tajam, lugas dan jujur
Khas kamu sekali
Kau tersenyum,
Bibirmu kau tarik seengah senti ke satu sisi
Senyummu sinis
Kau Dewa Hitamku
Dan kusadari aku telah jatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar