Sesepele apapun.
Seperti anak kecil tetangga gue yang tiap hari selalu main mobil-mobilan di depan rumah.
Kerap kali gue mendengar ibu si anak berteriak kesal keluar dari dalam rumah sambil berusaha menarik anaknya masuk.
"Ryan, kerjaanmu kok cuma main aja,"
Seperti kata seorang motivator handal negeri ini "Jangan sepelekan hal apapun yang dilakukan anak anda. Buat anda mungkin sepele, tapi buat dia itu hal yang amat berharga. Yang dikerjakan dan dijaganya dengan hati-hati."
Emang bener, apa lagi yang bisa dikerjakan anak umur empat tahun? Bermain adalah tugas mereka.
Buat kita mungkin Ryan cuma main mobil-mobilan. Tapi bagi dia mobil-mobil itu bahkan bisa lebih penting daripada berita kenaikan BBM atau anjloknya saham.
Kayak gue, ngurusin ini blog, buat gue ini serius.
Nggak, bukan kategori serius yang bikin spaneng.
Ini serius, gue nikmatin.
Kadang gue hanya menulis asal lalu di-post, kadang gue riset tentang tema yang pingin banget gue tulis dan berakhir tersimpan sebagai draf.
Gue tau tulisan gue emang nggak bagus dan masih jauh dari kata terstruktur.
Yeah, gue sadar dalam hal ini gue amatir tingkat akut. Well, tapi paling enggak gue udah memulai.
Buat gue ini serius, buat gue ini penting. Buat orang itu, ini main-main. Malam-malam sepi yang gue habiskan dari jam 9-11 malam ini nggak ada gunanya dan hanya iseng. Yang ada gue (pasti) kena damprat dan adu urat masalah penting-nggak penting-serius-atau-iseng.
Gue nggak ambil pusing soal pendapat, cuma, alangkah baiknya kalo kita jangan sampai menginterupsi, hal -sesepele apapun itu- penting orang.
Lo cukup simpan pikiran-pikiran random lo, atau lo cukup tulis aja di diary, di blog, dan biarkan dia menuntaskan apa yang jadi kewajiban pribadinya sebagai makhluk tuhan yang butuh eksistensi.